CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sunday, June 14, 2009

Rasa rendah diri


"Rendah diri, jangan ego. Rendah diri ini wajib, hina diri pula haram."

Bersikap rendah diri adalah satu aset kerana di dalam masyarakat, terutamanya masyarakat tradisional, amat cenderung menghargai orang yang memperlihatkan sifat merendah diri.


Rasa rendah diri timbul karena perasaan negatif yang timbul dari perasaan sendiri misalnya cacat jasmani sehingga merasa tidak normal, tidak sama dengan orang lain, merasa tidak sepadan dengan teman-teman sepergaulan karena pendidikan yang jauh lebih rendah dengan yang lainnya, atau taraf kekayaan yang menjadi ukuran.

Padahal, hampir semua orang mempunyai perasaan rendah diri, tapi kadar penyakit rendah diri ini berbeza satu dengan yang lain dan hasilnyapun akan jauh berbeza dari cara seseorang memeranginya. Maka Napoleon Bonaparte menasihati demikian: "kalau penyakit rendah diri hinggap pada anda, segeralah perangi sekuat tenaga dengan hal-hal positif. Dan sadarilah bahwa tidak satupun mahluk didunia ini yang sempurna. Seperti kata pepatah : tak ada gading yang tak retak".

Perlu disedari bahwa penyakit rendah diri adalah perasaan sendiri, tiada keyakinan dalam diri, takut dipandang bodoh, takut keliru, takut tidak diterima, kurang ini, kurang itu, selalu serba salah dan jadi pendiam (Kurang Pergaulan), Kerena untuk bergaul diperlukan perasaan Percaya Diri yang kuat.

Biasanya didalam diri orang yang merasa rendah diri, sering juga ditemukan potensi yang luar biasa didakam bidang tertentu. Banyak orang yang menjadi jutawan, tokoh dan terkenal karena berjaya menguasai perasaan rendah dirinya.

Dr. William Neaston mengemukakan pendapatnya bahwa: "Banyak orang berpendidikan hebat justru tidak pernah melahirkan ide hebat yang baru atau daya cipta yang baik, sebaliknya orang tertentu yang hanya tamat sekolah menengah, kadang mampu mencapai hasil gemilang, karena daya kreatifitasnya yang tak ternilai". Mereka percaya pada kemampuan diri sendiri dan penuh daya upaya yang aktif.

0 comments: