CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Tuesday, January 18, 2011

Asuhan Bermula Dari Rumah

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته





Alhamdulillah , Segala Puja – Puji hanyalah milik Allah Ta’ala semata-mata. Selawat dan salam ke atas Baginda Rasulullah s.a.w, ahli keluarga baginda yang suci, para sahabat yang kesemua mereka itu merupakan golongan yang amat mulia, para ulama’ yang mukhlisin , para mujahidin di Jalan Allah Ta’ala dan seluruh muslimin. Amin.



Dalam pendidikan anak-anak, yang paling mudah diikuti ialah apa yang dilakukan oleh ibu bapanya. Mereka ialah orang yang pertama dikenali dan paling rapat. Sewajarnya apa yang mereka didik dan asuh yang akan jadi ikutan samada melalui pemerhatian atau bimbingan.  Kenapa wajib memberi asuhan kepada anak-anak sedari mereka kecil?




Sesungguhnya kelak dihari kiamat setiap orang akan dimintai pertanggung jawaban diatas apa yang dipimpinnya. Bagaimana dengan diri dan keluarga kita?


Firman Allah yang bermaksud,

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu”.(At-Tahrim : 6)
Menjaga keluarga dari siksa api neraka adalah wajib hukumnya, sebagaimana disampaikan Allah dalam firman-Nya diatas. Yang menjadi pertanyaan barangkali bagaimana caranya kita melakukannya, tidak lain adalah dengan ilmu. Ilmu dapat membimbing, menuntun kita kepada jalan yang semestinya kita lalui, dengan ilmu kita terbimbing kepada tujuan yang kita harapkan yaitu Jannah.

Keteladanan merupakan faktor penting dalam sebuah pendidikan. Baik atau buruknya akhlak seorang anak sangat tergantung dari keletadanan yang diberikan oleh ibu bapanya.

Menurut Abdullah Nashih Ulwan, hal ini karena ibu bapa adalah contoh terbaik dan terdekat dalam pandangan anak, yang akan ditirunya dalam tindak-tanduknya dan tata santunnya, disadari ataupun tidak, bahkan tercetak dalam jiwa dan perasaan suatu gambaran orangtua tersebut, baik dalam ucapan atau perbuatan, baik material atau spiritual, diketahui atau tidak diketahui.

Betapapun suci dan bersihnya fitrah manusia, betapapun baiknya suatu sistem pendidikan tidak akan mampu mencetak/ membentuk generasi yang baik, tanpa adanya keteladanan dari sang pendidik ( ibu bapa ).


Anak akan tumbuh dalam kebaikan, memiliki kemuliaan akhlak, jika kedua ibu bapanya memberikan teladan yang baik, demikian pula sebaliknya, ia akan tumbuh dalam kesesatan, berjalan dalam kekufuran dan kemaksiatan, jika ia melihat kedua orang tuanya memeberikan teladan yang buruk. Tidak mungkin seorang anak belajar amanah, kemuliaan, sopan santun, kasih sayang dan sebagainya, jika kedua ibu bapa memiliki sifat yang berlawanan seperti dusta, kasar, suka mencela, pun sebaliknya.

Pendidikan keteladanan terbaik bagi anak, ialah jika kedua ibu bapa mampu menghubungkan anaknya dengan keteladanan Rasulullah SAW, uswah seluruh ummat manusia. Sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW:


“Didiklah anak-anakmu tiga perkara : cinta kepada Nabi mereka, cinta kepada sanak keluarga dan membaca Al-Qur`an ” ( H.R. ath-Thabrani )


Sekian , buah tangan buat anak-anak ku suatu ketika nanti apabila kamu semua menginjak dewasa,  ada panduan yang boleh diikuti seperti mana ummi dan ayah mendidik kamu sejak kecil dulu.


Anakku, jadilah anak yang soleh.
Pesanan bondamu

0 comments: